ISLAM adalah Agama Allah yang Maha Tinggi dan Maha Mulia, konsep ajarannya begitu lengkap dan sempurna. Islam adalah wujud dari PENY...
ISLAM adalah Agama Allah yang Maha Tinggi dan Maha Mulia, konsep ajarannya begitu lengkap dan sempurna. Islam adalah wujud dari PENYELENGGARAAN URUSAN ALLAH DI BUMI, yang eksis dan tegak dengan Sistem Kendali Robbani yang SUCI dan CANGGIH, dan Allah sendirilah yang memunculkan dan menumbuhkannya di Bumi.
Maka sangatlah tidak layak jika untuk menjaga kesuciannya dan untuk menjalankan ajaran dan syari’at Dienullah itu harus mendapat “payung hukum” dari sistem perundang-undangan manusia, atau harus minta perlindungan dari sistem kekuasaan manusia. Sungguh ini sangat mencederai dan menodai ke-Tinggian dan ke-Sucian Dienullah, Dienul Islam.
Tapi justru itulah yang dilakukan oleh mereka yang katanya memperjuangkan ISLAM di negeri ini, mereka saling berebut posisi dalam sistem kekuasaan produk manusia itu, atas nama Islam. Atau menjalin kedekatan (kolegial) dengan penguasa, agar institusi kekuasaan basyariyah yang lemah dan kotor itu bisa mengeluarkan peraturan perundangan untuk (menurutnya) “melindungi” Dienullah ini, dan bisa menggiring penganut-penganutnya (ummatnya) untuk melaksanakan ajaran dan syari’at-Nya. Dan bila perlu, menindas kelompok-kelompok yang tidak sepaham dengan mereka.
Langkah dan tindakan mereka “memperjuangkan” Undang-undang tentang penistaan agama, undang-undang zakat dan undang-undang lainnya menyangkut syari’at dan pengamalan ajaran Islam, justru tindakan yang demikian itulah yang dalam pandangan Allah merupakan tindak penistaan Dienul Islam. Karena dengan demikian mereka telah menempatkan dan memposisikan Agama Allah yang Maha Suci dan Maha Tinggi ini dibawah ketiak dan belas kasihan dari sistem kekuasaan manusia (basyariyah) yang dalam pandangan Allah itu rendah dan kotor.
Rupanya mereka telah kehabisan akal dan pandangannya tertutup rapat dari Konsep Kalimatullah yang Tinggi, yang secara genetis bisa memunculkan Institusi dan Sistem Kendali Robbani yang sangat efektif, bermartabat dan berwibawa. Yang hidup dan tumbuh dengan RUH MIN AMRILLAH. Dalam kegelapan, mereka tidak menemukan jalan selain “memperlindungkan” Agama Allah ini kepada sistem kekuasaan manusia yang dalam pandangan Allah itu sangat rapuh serapuh sarang laba-laba.
مَثَلُ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوۡلِيَآءَ كَمَثَلِ ٱلۡعَنڪَبُوتِ ٱتَّخَذَتۡ بَيۡتً۬اۖ وَإِنَّ أَوۡهَنَ ٱلۡبُيُوتِ لَبَيۡتُ ٱلۡعَنڪَبُوتِۖ لَوۡ ڪَانُواْ يَعۡلَمُونَ
Perumpamaan orang-orang yang menjadikan pelindung-pelindung dari selain Allah, adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba, kalau saja mereka mengetahui. (Al Ankabut : 41)
أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ يَزۡعُمُونَ أَنَّهُمۡ ءَامَنُواْ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبۡلِكَ يُرِيدُونَ أَن يَتَحَاكَمُوٓاْ إِلَى ٱلطَّـٰغُوتِ وَقَدۡ أُمِرُوٓاْ أَن يَكۡفُرُواْ بِهِۦ وَيُرِيدُ ٱلشَّيۡطَـٰنُ أَن يُضِلَّهُمۡ ضَلَـٰلاَۢ بَعِيدً۬ا
Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang mengaku bahwa mereka beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu, mereka hendak berhukum kepada Thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari Thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya. (An Nisa : 60)
Begitu jelas dan tegasnya, bahwa langkah-langkah dan tindakan yang mereka lakukan itu adalah kesesatan yang sejauh-jauhnya. Tapi justru mereka propagandakan sebagai memberantas aliran sesat (baca: memberantas yang tidak sefahan dengan mereka).
Benar-benar MALING TERIAK MALING.