Untuk sahabat dan saudara seperjalanan MENUJU ALLAH ... Alhamdulillah, semakin banyak terdengar ungkapan rasa bahagia dan kebersyuk...
Alhamdulillah, semakin banyak terdengar ungkapan rasa bahagia dan kebersyukuran dari saudara-saudara kita dalam komunitas yang kita bina ini, dimana tiga dimensi taushiyah benar-benar dirasakan bukan sebatas wacana dan khithobah, melainkan benar-benar teraplikasikan dan teraktualisasikan.
Tiga dimensi dimasksud tiada lain yaitu:
- TAWASHOU BIL HAQQI. Al Haq benar-benar terbaca, terlihat dan terbuktikan di semua lini dan titik dari konsep Dienullah yang kita gelar. Bukan sebatas mengiyakan apa yang kita dengar, atau terbaca dari tulisan orang. Bukan sebatas wacana, tetapi benar-benar diikuti dan dipedomani
- TAWASHOU BISH SHOBRI. Kesabaran yang merupakan inti dari pembangunan karakter Robbanie, yakni karakter dan kepribadian ber-"Shibghoh Allah", karakter yang dibangun dengan "Dzikrullah", "Dzakaro 'sma Robbihi". Menginternalisir Asma Allah dalam pembangunan jiwa (Taswiyyatu'n Nufus) yang kita giatkan.
- TAWASHOU BIL MARHAMAH. Kasih sayang yang bukan hanya sebatas wacana atau slogan, dan lebih dari sekedar dirasakan dan dinikmati, melainkan terus menjadi perekat soliditas dalam merapatkan barisan sholat mengejar Al Falah/Muflihun.
Disini kami ingatkan bahwa "Komunitas Robbanie" itu bukan nama kita. Itu hanya ungkapan karakteristik yang dibangun mengingat perintah Allah: كُونُوا رَبَّانِيِّينَ (jadilah kalian "kaum Robbanie") sebagai komunitas (pertemanan) yang baik.
- Kita hanya ingin wujudkan apa yang Allah sebut وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا (Dan itulah pertemanan yg baik)
- Kita ingin sesuatu yang Allah sebut "Ummatan Wahidah" (Ummat Yang Satu)
- Kesatuan yang menembus dimensi ruang dan waktu. Dimanapun dan kapanpun hadirnya ummat tersebut
- Kita ingin sesuatu yang Allah sebut "Khoeru Ummah" (ummat yang maju dan unggul)
- Kita ingin sesuatu yang Allah sebut "Ummatan Wasatho" (ummat tengah-tengah) yang dipandang dari semua arah sebagai qiblat keberadaban
- Kita ingin apa yang menjadi dambaan para Rosul, "dzurriyatun thoyyibah" (generasi penerus yang baik)
Kita hanya menggunakan nama: MUSLIMIN karena hanya inilah nama yang Allah berikan untuk kita, dengn Kalam-Nya:
... هُوَ سَمَّٮٰكُمُ ٱلۡمُسۡلِمِينَ مِن قَبۡلُ وَفِى هَـٰذَا ...
"... Dia (Allah) telah menamai kamu semua MUSLIMIN sejak dahulu dan juga di zaman ini ...". (Al Hajj : 78)
Mengapa kita mesti memakai nama atau embel-embel lain. Nama lain dengan embel-embel apapun hanya pantas untuk menamai firqoh atah ahzab yang sangat tidak disukai Allah.
Selanjutnya kami ingatkan pula bahwa terwujudnya komunitas ini bukanlah tujuan atau goal yang harus dicetak. Melainkan sebuah wahana berlangsungnya proses pembentukan jiwa-jiwa (taswiyyatu'n nufus) agar memiliki kualitas dan karakteristik yang benar-benar mendapat jaminan Allah untuk masuk surga. Terbentuknya jiwa-jiwa yang demikian itulah yang merupakan goal yang harus diraih.
Ada tiga titik dimensional (zona) yang menggambarkan secara utuh kulitas jiwa yang harus dicapai oleh mereka yang ingin masuk surga, yaitu:
Zona pertama yang paling internal dan mendasar: QOLBUN SALIM
يَوۡمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ۬ وَلَا بَنُونَ (٨٨) إِلَّا مَنۡ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلۡبٍ۬ سَلِيمٍ۬
Suatu hari dimana harta dan anak tiada berguna. Kecuali orang yang datang menghadap Allah dengan HATI YANG MULUS. (Asy Syu'ara : 88-89)
"SALIEM" artinya bukan bersih (sebagaimana terjemahan orang), melainkan benar-benar SELAMAT dari apapun yang mencederainya. Tidak terkotori, tidak tergores baret atau ternodai apalagi rusak. Itulah dia MULUS.
Zona kedua, lebih menuju permukaan: NAFSUL MUTHMAINNAH. Jiwa dan karakter/kepribadian yang teguh, mantap dan stabil.
يَـٰٓأَيَّتُہَا ٱلنَّفۡسُ ٱلۡمُطۡمَٮِٕنَّةُ (٢٧) ٱرۡجِعِىٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً۬ مَّرۡضِيَّةً۬ (٢٨) فَٱدۡخُلِى فِى عِبَـٰدِى (٢٩) وَٱدۡخُلِى جَنَّتِى
Wahai jiwa-jiwa yang MUTHMAINNAH. Kembalilah kepada Rabbmu dengan ridho dan diridhoi, masuklah kedalam kelompok hamba-hamba-Ku, lalu MASUKLAH KE DALAM SURGAKU. (Al Fajr : 27-30)
Hanya jiwa-jiwa yang mantap dan stabil itulah yang bisa serasi dan compatible dengan sistem kendali Robbanie, kemudian compatible pula dengan "energi robbanie" (Ruh) yang menarik/mengarahkannya ke surga.
وَأَمَّا مَنۡ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى ٱلنَّفۡسَ عَنِ ٱلۡهَوَىٰ (٤٠) فَإِنَّ ٱلۡجَنَّةَ هِىَ ٱلۡمَأۡوَىٰ
Dan adapun orang-orang yang takut (sangat memperhitungkan) maqom (posisi/kedudukan) Robbnya. Dan mampu mengendalikan dorongan jiwanya, maka SURGALAH TEMPAT KEMBALINYA. (An Naziaat : 40-41)
Jiwa yang mantap stabil itu hanya bisa terbentuk jika setiap komponen jiwa tersebut (fuad) terkondisikan prima, membentuk struktur dan konstelasi (kepribadian) yang serasi dan seimbang.
إِنَّ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡبَصَرَ وَٱلۡفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ كَانَ عَنۡهُ مَسۡـُٔولاً۬
Sesungguhnya (tiap satuan) pendengaran, penglihatan dan fuad (fungsi-fungsi jiwa), tiap-tiap satuannya itu adalah dipertanyakan (diuji). (Al Isra : 36)
Zona ketiga, pada posisi luar mengarah ke dunia lingkungannya, SHOLIHIIN (orang-orang yang shaleh), orang-orang yang berprestasi dengan karyanya membangun PERADABAN ROBBANI. Punya kontribusi positif kearah terwujudnya suatu ummat yang berkualifikasi UMMATAN WAHIDAH, KHOERU UMMAH dan UMMATAN WASATHO sebagaimana tersebut diatas.
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمۡ خَيۡرُ ٱلۡبَرِيَّةِ (٧) جَزَآؤُهُمۡ عِندَ رَبِّہِمۡ جَنَّـٰتُ عَدۡنٍ۬ تَجۡرِى مِن تَحۡتِہَا ٱلۡأَنۡہَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيہَآ أَبَدً۬اۖ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, mereka itulah "produk unggul". Balasan bagi mereka di sisi Robb mereka adalah surga yang mengalir sungai-sungai, mereka kekal didalamnya selama-lamanya ... (Al Bayyinah : 7-8)
Sahabat dan saudara-saudara seperjalanan MENUJU ALLAH ...
Benarkah apa yang dipaparkan di atas itulah yang kalian dapatkan dan rasakan dalam komunitas yang kita bina ini?
Adakah kalian melihat bukti-bukti atas semuanya itu, bahwa itu dari Allah? Bukan yang direkayasa atau ada-adakan secara bohong, lalu disebut itu Islam dari Allah, dan kalian hanya manut dan mengikuti saja?
Yang terakhir ini sangat penting sekali untuk dipastikan kebenarannya, karena itulah sebenarnya yang disebut YAQIEN.
Lalu kesaksian antar kita satu sama lain, adalah salah satu faktor penentu keselamatan kita pada MAHKAMAH YAUMIL AKHIR.
PASTIKAN DAN TUNTUT BUKTINYA BAHWA SETIAP TITIK YANG KALIAN IKUTI ITU, ADALAH AL HAQ DARI ALLAH.
MAHA BENAR ALLAH, YANG MAHA CANGGIH DAN MAHA TEPAT SEGALA.
SHODAQOLLAHUL 'AZIEZUL HAKIEM ...