Telah banyak didengar kalangan-kalangan tertentu yang begitu terobsesi untuk (atas nama Jihad Fie Sabielillah) mendirikan apa yang mereka sebut "Negara Islam", "Daulah Islam", "Khilafah ", Menegakkan "Syari'at Islam" dan entah apa lagi.
Telah banyak didengar kalangan-kalangan tertentu yang begitu terobsesi untuk (atas nama Jihad Fie Sabielillah) mendirikan apa yang mereka sebut "Negara Islam", "Daulah Islam", "Khilafah ", Menegakkan "Syari'at Islam" dan entah apa lagi.
Disela-sela itu, pada posting berjudul APA ITU KOMUNITAS ROBBANI, seseorang berkomentar sebagai berikut:
"Jika anda ingin menuju Allah dengan benar, perjuangkan hukum Allah agar berada diatas hukum raja bangsa-bangsa".
Kalau saja kita menggunakan akal murni dan konsisten pada petunjuk Kalamullah, pantaskah Allah Yang Maha Suci, Maha Tinggi dan Maha Agung "minta diperjuangkan dan dibela" oleh hamba-hamba-Nya yang rendah dan lemah...?
Arahan dari Allah untuk berjihad itu adalah untuk menyelamatkan kita (manusia) dari adzab yang pedih (Ash Shof : 10-11), yang kemudian jihad tersebut akan berefek pada kehidupan yang baik (hasanah) di dunia ini.
Untuk kebaikan dunia akhirat itu, Allah mengarahkan selanjutnya bahwa yang sebenar-benarnya jihad itu adalah memperjuangkan Millah Ibrahim, sebagimana Kalam-Nya berikut ini:
وَجَـٰهِدُواْ فِى ٱللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِۦۚ هُوَ ٱجۡتَبَٮٰكُمۡ وَمَا جَعَلَ عَلَيۡكُمۡ فِى ٱلدِّينِ مِنۡ حَرَجٍ۬ۚ مِّلَّةَ أَبِيكُمۡ إِبۡرَٲهِيمَۚ
Dan berjihadlah kamu di pihak Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah menyeleksimu dan Dia tidak sekali-kali menjadikan atas kamu dalam agama ini satu pun kesempitan. (perjuangkanlah) MILLAH (Harapan dan cita-cita) bapakmu Ibrahim ... (Al Hajj : 78)
Millah Ibrahim itu bukan rumusan dari perintah, tuntutan atau "pesanan" Allah, melainkan apa yang terungkap dan terdeskripsikan dari do'a-do'a Nabiyullah Ibrahim. Rangkaian harapan dan cita-cita Ibrahim untuk seluruh keturunannya agar mendapat kehidupan yang baik di dunia, yang suci bersih, sehingga berefek pada keselamatan di Akhirat.
Allah begitu mengapresiasi doa dan harapan Ibrahim itu, dan telah mendeklarasikan bahwa Ibrahim telah sukses meraih kebaikan dunia akhirat.
وَمَن يَرۡغَبُ عَن مِّلَّةِ إِبۡرَٲهِـۧمَ إِلَّا مَن سَفِهَ نَفۡسَهُ ۥۚ وَلَقَدِ ٱصۡطَفَيۡنَـٰهُ فِى ٱلدُّنۡيَاۖ وَإِنَّهُ ۥ فِى ٱلۡأَخِرَةِ لَمِنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ
Dan siapa yang tidak berkeinginan akan Millah Ibrahim, kecuali orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang shaleh. (Al Baqoroh : 130)
Ayat tersebut merupakan "komentar" Allah atas doa-doa Irahim yang terungkap pada ayat-ayat sebelumnya. Di bagian lain, Allah menyatakan tentang Ibrahim sebagai berikut:
وَءَاتَيۡنَـٰهُ فِى ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةً۬ۖ وَإِنَّهُ ۥ فِى ٱلۡأَخِرَةِ لَمِنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ
Dan Kami telah berikan kepadanya kebaikan di dunia. Dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang shaleh. (An Nahl : 122)
Maka pantas pulalah Allah menetapkan Ibrahim sebagai IMAM bagi seluruh manusia. Sosok yang "VISI & MISINYA" layak jadi panutan dan ikutan bagi siapapun.
(Silakan baca lagi postingan kami: PENGERTIAN MILLAH IBRAHIM)
Untuk memberi wahana mengembangkan jihad bagi para pengikut visi dan misi Ibrahim itu, Allah memerintahkan para Rosul untuk "Aqiemud Dien" (dirikanlah Ad Dien), karena Jihad di Jalan Allah itu harus didasari IMAN KEPADA ALLAH DAN ROSULNYA (Ash Shoff : 11).
Lebih rinci lagi Allah menunjukkan, bagaimana Aqiemuddien tersebut diwujudkan...?
وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُواْ ٱلزَّكَوٰةَۚ وَذَٲلِكَ دِينُ ٱلۡقَيِّمَةِ
Dan mereka tidaklah diperintah melainkan agar mengabdi kepada Allah dengan memurnikan Addien milik-Nya secara lurus dan konsisten dan mendirikan shalat serta menampilkan kesucian dan yang demikian itulah agama (Addien) tegak mandiri. (Al Bayyinah : 5)
Jelas sekali bahwa menegakkan agama (Aqiemuddin) itu direalisasikan dengan "mendirikan sholat" (membangun jaringan Rahmat) dalam wujud suatu komunitas Robbnie (Ali Imron : 79) كُونُواْ رَبَّـٰنِيِّـۧنَ ... jadilah kalian Kaum Robbanie ...
Dalam komunitas itulah dibangun kehidupan yang suci (zakaah) bersih dari segala faksya dan munkar.
ٱتۡلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيۡكَ مِنَ ٱلۡكِتَـٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِۗ وَلَذِكۡرُ ٱللَّهِ أَڪۡبَرُۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُونَ
Wacanakan (bahaslah) bagian dari Al Kitab yang telah diwahyukan kepadamu, dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari segala yang keji dan mungkar. Dan sungguh mengingat Allah (shalat) itu adalah sesuatu yang berat. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Ankabut : 45)
Menymak kembali Al Bayyinah : 5 dengan susunan kalam nafi-i tersebut itu, lantas dari mana datangnya perintah mendirikan Negara, Daulah, Khilafah dan sebagainya itu ...?