Para ulama telah mengubah, Islam yang asalnya (menurut Allah) "Agama Kebenaran" (Dienul Haqqi), dan kebenaran itu dari Allah, telah diubah menjadi "agama kesepakatan", yakni kesepakatan para ulama. Sehingga, Islam yang mereka anggap benar adalah yang pemahamannya sesuai dengan kesepakatan para ulama itu (aqidah yang disepakati).
صِرَٲطَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ غَيۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat
Pada Surat Al Fatihah diatas terbaca adanya 3 golongan manusia, yaitu:
- Mereka yang Allah beri nikmat (petunjuk ke Jalan Allah)
- Orang-orang yang Allah murkai
- Orang-orang yang sesat
Kebanyakan orang islam beranggapan bahwa mereka itu masing-masing adalah:
- Orang-orang Islam madzhab Ahlussunah wal Jamaah
- Orang-orang Kafir/musyrik yang menyembah selain Allah atau beragama selain Islam
- Orang-orang Islam yang pemahamannya menyimpang dari ajaran para ulama mayoritas, menyimpang dari "aqidah yang disepakati". Seperti yang sering difatwakan para ulama.
Golongan (1) akan masuk surga, sedangkan golongan (2) dan (3) akan masuk ke neraka.
Para ulama telah mengubah, Islam yang asalnya (menurut Allah) "Agama Kebenaran" (Dienul Haqqi), dan kebenaran itu dari Allah, telah diubah menjadi "agama kesepakatan", yakni kesepakatan para ulama. Sehingga, Islam yang mereka anggap benar adalah yang pemahamannya sesuai dengan kesepakatan para ulama itu (aqidah yang disepakati).
Memang dibahasakan kepada publik bukan begitu, melainkan harus "sesuai dengan quran dan hadis". Tidak diterangkan kepada publik muslimin bahwa mendasarkan Islam pada quran dan hadits itu adalah kesepakatan para ulama. Dengan demikian seluruh ajaran Islam dibangun berdasarkan kesepakatan para ulama itu.
Sekarang mari kita telusuri, menurut logika (=cara kerja akal sehat ciptaan Allah) dan menurut petunjuk Kalamullah berikut fakta-fakta kauniyahnya (hikmah), siapa sebenarnya yang pantas dimurkai Allah itu.
Jika anda punya satu jenis produk yang anda pasarkan, lalu beberapa orang yang anda tawari itu menolak (tidak mau beli) karena lebih menyukai produk merk lain. Pantaskah anda marah dan benci kepada mereka? Pasti anda menjawab tidak. Sungguh rendah nilai kepribadian seseorang, jika dia marah atau benci kepada orang yang tidak mau membeli dagangannya.
Ketika Allah menawarkan suatu "produk Robbany" bermerk ISLAM, lalu banyak orang yang lebih memilih agama selain ISLAM, akankan Allah marah dan benci kepada mereka?
Maha Suci Asma Allah dari segala kerendahan dan kehinaan, apalagi lebih rendah dari kepribadian manusia.
Kepada orang yang menolak tawaran, anda masih bisa berusaha membujuknya. Paling-paling anda akan mengatakan kepada mereka dengan perkataan berikut: "Anda akan menyesal deh jika tidak membeli produk saya. Merk lain, tidak akan berhasil, buang-buang duit saja, pasti rugi!".
Itu cara yang masih wajar, banyak dilakukan orang, dan tidak dianggap salah atau jahat. Nyaris seperti itulah yang Allah katakan tentang mereka yang lebih memilih agama selain ISLAM.
Ali 'Imran : 85
وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَـٰمِ دِينً۬ا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِى ٱلۡأَخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِينَ
Barang siapa menginginkan agama selain Islam, maka tidaklah akan diterima darinya itu, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
Tidak terdapat ungkapan kemarahan, kebencian ataupun ancaman. Sangat lain halnya jika produk anda yang unggul dan banyak diminati itu, dipalsukan orang. Dia buat produk sendiri yang sangat rendah mutunya, tetapi menggunakan merk dan kemasan milik Anda. Selain merusak pasar anda, juga mengakibatkan citra buruk produk anda.
Maka sangatlah pantas jika anda marah, benci dan menuntut agar si pemalsu itu mendapat sangsi hukum (adzab). Maka begitulah Allah. Kemurkaan-Nya terarah pada kaum "mukadzdzibiin". Para pembuat kebohongan atau kepalsuan atas Allah, atas agama (produk) Allah.
Oleh sebab itu, berhati-hatilah (atau berhenti sama sekali) berwacana tentang Islam Agama Allah. Karena jika itu bukan kebenaran (Al Haq) dari Allah, berarti kebohongan atau kepalsuan yang dilaknat Allah. Karena semakin ramai produk tiruan itu di pasaran, semakin besar kemurkaan Sang Pemilik merknya yang legal.
Sungguh sangat tidak beralasan, jika beranggapan bahwa golongan yang dimurkai Allah itu, orang yang beragama selain Islam.